Jangan pernah katakan, “aku menyesal mengenalnya”

Dalam kehidupan ini tak jarang kita mendengar kalimat “aku menyesal mengenalnya” atau bahkan mungkin malah diri kita sendiri pun pernah mengatakan hal itu. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang tidak sesuai dengan kriteria kita misalnya, sudah pasti kalimat “aku menyesal mengenalnya” ini akan terucap sebagai bukti kekecewaan kita terhadap orang itu.

Atau yang seringkali terjadi adalah dua orang sepasang kekasih yang tadinya mereka selalu bersama lalu kemudian salah satu pasangannya selingkuh maka akan terjadi pertengkaran dan akhirnya berpisah. Anda sudah bisa menebak apa yang akan di ucapkan oleh pasangan yang merasa dikecewakan itu. Iya, benar sekali. Kalimat yang di ucapkannya adalah, “aku menyesal mengenalnya”.

Lantas pertanyaanya adalah apakah pantas kita mengucapkan kalimat, “aku meyesal mengenalnya?”

“ dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula) ….”
(al-An’aam: 59).

Sahabat .., bukankah telah jelas dikatakan oleh Allah bahwa segala sesuatu yang terjadi di atas muka bumi ini sudah di atur oleh-Nya. Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia (Allah) mengetahuinya apalagi dalam hal mempertemukan manusia dengan manusia yang lainnya, tentu ini juga sudah di atur oleh Allah sang maha pemilik kehidupan.

Dialah Allah yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an,

“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (al-Qamar: 49)

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadiid: 22)

Lantas, apalagi yang perlu kita khawatirkan? Ketika orang lain mengecewakan kita, anggap saja Allah sedang menguji kesabaran kita. Orang itu hanya menjadi perantara yang dipilih Allah untuk mengajarkan kita bagaimana rasanya kecewa dan patah hati. Lalu untuk apa kita marah? untuk apa kita bersedih? bukankah Allah sedang melatih kita agar menjadi manusia yang kuat?  🙂

Maka sedikit pun kita tidak berhak untuk marah kepada siapa saja yang mengecewakan kita. Cukup memohon kepada Allah agar selalu diberikan kesabaran. Bukankah kita selalu berdoa meminta agar dikuatkan hati kita, ditabahkan, di-istiqomah-kan? Itulah sebabnya Allah memberikan ujian agar bertambahlah iman kita, bukan malah membenci, mencaci dan menyalahkan semua orang. Allah hanya sedang melihat bagaimana kita membesarkan hati ketika dikecewakan. Dan tak ada satupun yang sia-sia ketika itu sudah menjadi kehendak Allah.

Maka dari itu sahabat.., jangan pernah katakan, “aku menyesal mengenalnya”.

Karena selalu ada pelajaran dan pesan-pesan kehidupan yang Allah titipkan melalui mereka (yang menyakiti).

Mulailah dari berpikir positif. Berkata positif. Dan bertindak positif. Besarkanlah hatimu menerima kesalahan-kesalahan orang lain dan jadikanlah setiap peristiwa di kehidupan ini sebagai cermin yang akan selalu menjadi tempat bagimu berkaca dan ber-introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik terus menerus untuk kedepannya. Insya allah semoga.

Peulis : @hestis_ali
Yogyakarta, 14 Maret 2015
Pukul : 10:41

Tinggalkan komentar